Kamis, 31 Desember 2009

Computer Based Information System ( CBIS )

Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar sub-sistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Menjustifikasi CBIS

Justifikasi komputer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya sisitem yang berorientasi informasi. SIM dan DSS dapat menghasilkan laporan yang berharga, tetapi seberapa berhargakah laporan ? Pertanyaan yang sama dapat diajukan untuk pesan surat elekrtronik atau konsultasi yang disediakan sistem pakar.

Nilai sepotong informasi sukar untuk ditaksir. Salah satu pendekatan adalah dimana perusahaan menetapkan laporan yang baru kemudian membandingkan laba pada periode selama laporan tersebut digunakan dengan laba periode sebelumnya. Namun, agar perbandingan ini sah, laporan tersebut haruslah satu-satunya perubahan dalam operasi perusahaan. Hal ini hampir tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis. Umumnya ada banyak faktor yang memberi kontribusi pada laba, dan memisahkan salah satu adalah nyaris mustahil.

Karena sukarnya mengurus nilai CBIS, perusahaan sangat hati-hati dalam membuat keputusan untuk menerapkan sistem seperti itu. Manajer dan staf banyak menghabiskan waktu untuk mengevaluasi dampak sistem tersebut pada organisasi. Menjustifikasi CBIS, dengan menggunakan gabungan ukuran-ukuran kuantitatif dan subyektif, adalah langkah kunci dalam mencapai sumber daya yang berharga ini.

Mencapai CBIS

Dalam beberapa hal , tiap subsistem CBIS menyerupai suatu organisme hidup-lahir, tumbuh, menjadi matang, berfungsi, dan akhirnya mati. Proses evolusi ini disebut siklus hidup sistem ( system life cycle-SCL ), dan terdiri dari tahap-tahap berikut :

  • Perencanaan
  • Analisis
  • Penerapan
  • Penggunaan

Siklus hidup suatu sistem berbasis komputer mungkin hanya berlangsung beberapa bulan, atau mungkin berlangsung beberapa tahun. SIM yang memproyeksikan jumlah agen dan perekrut untuk perusahaan asuransi telah digunakan sejak pertengahan 1980-an. Cepat atau lambat, sifat dinamis bisnis akan melampaui kemampuam sistem informasi, dan sistem itu harus di perbarui.

Mengelola CBIS

Seiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spealis informasi yang terlibat, setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh para spesialis informasi.

Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi,kedua pihak bekerja sama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternatif, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, menciptakan database, dan menjaga kemutakhiran sistem. Ketika manajer memilih untuk mengikuti bentuk paling murni dari end-user computing, manajer melaksanakan semua tugas tersebut.

Menempatkan CBIS dalam Konteks

Selama tahun-tahun awal komputer, perusahaan mempunyai pilihan untuk menggunakan alat elektronik tersebut atau tidak. Para manajer di sejumlah perusahaan yang mula-mula menggunakan komputer adalah orang-orang yang berpandangan jauh ke depan, yang menyadari bahwa komputer memberi mereka sejumlah keunggulan atas pesaing mereka. Seiring menurunnya biaya perangkat keras dan perangkat lunak, berbagai aplikasi yang dirintis sejumlah perusahaan perintis tersebut telah tersedia badi hampir semua perusahaan bahkan sampai yang terkecil.

Saat ini manajer benar-benar tidak memiliki banyak pilihan mengenai penggunaan komputer. Pertanyaannya bukan lagi soal menggunakannya atau tidak, tetapi seberap ekstensif menggunakannya. Sebagian besar perusahaan telah sepenuhnya tergantung pada sistem pengolahan data berbasis komputer dan tidak dapat menangani transaksi satu hari tanpanya. Sebagian perusahaan juga telah mencapai sistem yang menyediakan informasi pemecahan masalah, mempercepat arus komunikasi, dan meyediakan keahlian yang sangat beragam.


Minggu, 27 Desember 2009

Topologi Jaringan Komputer

Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS



Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:


Keuntungan:

- Hemat kabel

- Layout kabel sederhana

- Mudah dikembangkan

Kerugian:

- Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

- Kepadatan lalu lintas

- Bila salah satu client rusak, maka jaringan tisak bisa berfungsi

- Diperlukan repeater untuk jarak jauh


2. Topologi TokenRING



Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:


Keuntungan:

- Hemat kabel

Kerugian:

- Peka kesalahan

- Pengembangan jaringan lebih kaku


3. Topologi STAR



Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

- Paling fleksibel

- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain

- Kontrol terpusat

- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

- Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian:

- Boros kabel

- Perlu penanganan khusus

- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Peer-to-peer Network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

JENIS - JENIS JARINGAN KOMPUTER

Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

JARINGAN KOMPUTER

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.


SEJARAH JARINGAN KOMPUTER

Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.

Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.



Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.



Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.

Minggu, 20 Desember 2009

TUGAS KELOMPOK SIM 2

Pertanyaan :

1. Apa dampak dari peningkatan produktivitas sekretaris dan pegawai administrasi pada laba perusahaan, dan bagaimana dengan peningkatan produktivitas dari pekerja terdidik ?

2. Pendekatan yang mana yang menawarkan potensi laba terbesar ?


Jawaban :

1. Dampak dari peningkatan produktivitas sekretaris dan pegawai administrasi pada laba perusahaan adalah: a. Peningkatan produktivitas terhadap sekretaris akan memberikan dampak yang baik terhadap laba perusahaan, karena sekretaris dapat bekerja lebih maksimal lagi, misalnya:

-Dalam menyusun jadwal-jadwal yang harus diikuti oleh pimpinan perusahaan, dengan peningkatan proditivitas, seorang sekretaris dapat menyusun jadwal yang efektif, sehingga pimpinan perusahaan juga dapat bekerja dengan maksimal, dan akan mempengaruhi laba perusahaan.

-Apabila seorang sekretaris semakin produktif terhadap alat-alat otomasi perkantoran, maka akan semakin mempermudah dan mempercepat cara kerja sekretaris, sehingga hasil kerja sekretaris akan menjadi lebih efektif dan efisien.

b. Apabila pegawai administrasi semakin produktif terhadap alat-alat otomasi perkantoran maka pegawai administrasi akan dapat bekerja lebih efektif dan efisien, misalnya dalam menyiapkan laporan keuangan perusahaan.

c. Apabila para pekerja terdidik semakin produktif, maka para pekerja terdidik akan semakin memiliki kualitas sumber daya manusia yang semakin baik.Sehingga para pekerja terdidik dapat menyalurkan ilmu pengetahuan dan wawasannya kepada para bawahannya, sehingga pengetahuan para bawahannya pun akan bertambah, dan dapat bekerja lebih maksimal lagi, misalnya pengetahuan dalam bidang teknologi.

2. Pendekatan yang menawarkan potensi laba terbesar adalah pendekatan peningkatan para pekerja terdidik, karena peningkatan produktivitas terhadap para pekerja terdidik berhubungan dengan para bawahan / para pekerja yang berorientasi langsung terhadap laba perusahaan.